Tantangan utama bonus demografi Indonesia adalah kapasitas pekerja yang perlu ditingkatkan karena perkembangan teknologi dan persaingan dengan global talents. Dalam hal ini perlu dilihat aspek apa saja yang masih rendah dan strategi yang perlu diterapkan untuk mengantisipasi masalah kesenjangan kemampuan, salah satunya dengan pendekatan human centric.
Berdasarkan laporan dari Global Competitiveness 2019, terdapat pilar skill, labour market, dan innovation capability Indonesia yang masih perlu ditingkatkan lagi. Dalam hal skill pekerja, nilai aspek skill secara umum Indonesia adalah 64 dari skala 100 serta skills of future workforce hanya 69,3.
Selanjutnya pada aspek labour market skornya 57,7 dari skala 100, lalu dalam hal flexibility 51,4 dan meritocracy and incentivization juga masih rendah yaitu 63,9. Hal ini menunjukkan dunia kerja masih cukup tertutup dan belum memberikan peluang bagi semua orang untuk masuk secara transparan dan insentif yang sesuai.
Aspek berikutnya yang masih sangat rendah dibandingkan dua aspek sebelumnya yaitu kapasitas inovasi. Dapat dilihat di diagram 3 bahwa nilai research and development sangat rendah yaitu 23,2 saja dari skala 100. Lalu aspek komersialisasi hanya 49,7 dan interaction and diversity juga hanya 46,2. Data tersebut menggambarkan bahwa kebutuhkan untuk meningkatkan kapasitas pekerja semakin tinggi agar mampu melakukan inovasi.
Salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi pekerja adalah human centric approach. Strategi ini menekankan kebijakan negara dan perusahaan dalam pengembangan industri dengan berfokus pada kesejahteraan pekerja yang akan berkontribusi pada produktivitas. Terdapat beberapa kebijakan yang penting dikembangkan oleh pemerintah dan bekerjasama dengan industri dalam hal kebijakan kesehatan, pendidikan, reward and respect sebagai pekerja, kolaborasi, intensi, dan kreativitas.
Dalam hal ini, pemerintah dapat berfokus dalam hal memastikan skema fasilitas kesehatan dan standar kehidupan layak agar pekerja dan anggota keluarganya dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan baik, sehingga dapat beraktivitas dengan baik. Selanjutnya aspek pend idikan, perlu ada skema reskilling dan upskilling yang berkelanjutan dan dapat diakses oleh semua pekerja di berbagai bidang.
Jadi, pemerintah dan perusahaan perlu berkoordinasi untuk memastikan lingkungan kerja mendukung proses perkembangan kapasitas pekerja. Termasuk dalam hal insentif dan penghargaan terhadap pekerja agar kreativitas pekerja selalu diapresiasi dan mendorong semakin banyak inovasi.
Sangat kreatif..saya suka pembahasan dan tulisan tentang artikel ini. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan bagi pembaca.
Salam
Diploma of Multimedia System Telkom University
it@telkomuniversity.ac.id