Lesson Learned dari Malaysia Sebagai Talent Champions

Malaysia, negara tetangga Indonesia disebut sebagai talent champions karena mampu menarik dan mengembangkan high skill labor di negaranya. Menurut data Global Talent Competitiveness Index pada tahun 2020, Malaysia berada pada peringkat 26 dari semua negara yang ada di dunia, dan jauh di atas Indonesia pada peringkat 65. Malaysia sebelumnya berada pada peringkat 28, sehingga hal ini menunjukkan bahwa Malaysia telah menghasilkan dampak dari strategi pengembangan sumber daya manusia mereka.

Pada diagram 1 dibawah ini, terlihat bahwa mayoritas berbagai aspek GTCI Malaysia berada pada peringkat yang tinggi, bahkan termasuk yang paling tinggi dibandingkan kategori upper-middle-income countries lainnya.

Sumber: Global Talent Competitiveness Index 2020

Aspek yang paling tinggi dari Malaysia adalah vocational and technical skills pada peringkat 15. Apabila dilihat lebih detail pada laporan GTCI 2020, terlihat bahwa tingkat pendidikan di Malaysia cukup tinggi. Seperti kondisi middle-level skills, pekerja yang memiliki secondary education dan penduduk dengan secondary education cukup tinggi, yaitu berada pada peringkat 39 dan 36 di dunia. Hal paling menarik adalah employability yang berada pada peringkat 6.

Sumber: Global Talent Competitiveness Index 2020

Pemerintah Malaysia Bersama Lembaga pendidikan dan industry mampu menghubungkan skill yang dimiliki oleh Angkatan kerja dengan kebutuhan industry. Hal ini terlihat dari aspek skill matching with tertiary education dan skill matching with secondary school ada diperingkat 12 dan 6. Lembaga pendidikan tinggi pun mampu membangun kurikulum dan capaian pendidikan yang sesuai dengan konteks ekonomi di Malaysia, sehingga ranking Malaysia dalam hal relevansi sistem pendidikan dengan ekonomi peringkat 7 di dunia. Dampaknya, penyerapan tenaga kerja pun tinggi dalam hal ini perusahaan tidak akan kesulitan mencari pekerja dengan keahlian yang dibutuhkan. Pada aspek ease of finding skilled employees Malaysia pun ada pada peringkat 4.

Secara keseluruhan yang membuat Malaysia disebut sebagai talent champions adalah kapasitas untuk membangun keselarasan berbagai aspek dalam pengembangan talent di negaranya. Hal ini terlihat tidak terjadi kesenjangan yang terlalu jauh dalam berbagai aspek, sehingga terjadi saling mendukung satu sama lain.

Pada indicator enable Malaysia ada di peringkat 26 dan attract peringkat 28. Terdapat keselarasan antara dukungan kebijakan, market landscape dan praktik bisnis dan ketenagakerjaan yang baik. Selanjutnya aspek grow, retain, dan global knowledge skills berada pada peringkat 23, 34, dan 33. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pendidikan formal dalam negeri di Malaysia sangat bagus sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *