Kapasitas inovasi Singapura termasuk terbaik di dunia saat ini. Capaian tersebut tidak terjadi secara organik, akan tetapi terdapat strategi spesifik yang dikembangkan oleh pemerintah Singapura. Sebagai gambaran kapasitas inovasi Singapura dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Aspek penelitian dan pengembangan produk sangat menentukan bagaimana inovasi dapat berkembang, dapat dilihat bahwa innovation output di Singapura menurut Global Competitiveness Report 2019 berada di peringkat 15 di dunia. Lalu dampak dari inovasi dan penelitian yang dilakukan pun sangat baik. Scientific journal articles dari peneliti Singapura ada di peringkat 6. Serta mampu berdampak pada new business density dan high-value imports yang menjadi ranking pertama tahun 2019.
Selanjutnya bagaimana Singapura mampu mengembangkan penelitian dan inovasi yang menghasilkan produk ekspor dengan nilai sangat tinggi? Salah satu jawabannya adalah pengembangan innovation cluster yang disusun dengan sangat baik dan berkembang di Singapura. Terdapat beberapa cluster yang dibuat, seperti yang berfokus pada biomedical sciences, offshore marine engineering, dan lainnya.
Berdasarkan analisis Wong, Ho, dan Singh (2010), Peneliti Entrepreneurship and Innovation strategy di NUS Business School, terdapat beberapa elemen penting yang berkontribusi pada keberhasilan innovation cluster di Singapura. Pertama, pemerintah Singapura menggunakan metode top-down dan menggunakan pendekatan multi-agency untuk mengembangkan innovation cluster, dalam hal ini cluster biomedical sciences dan offshore marine engineering. Selanjutnya pemerintah pun melakukan promosi investasi, promosi research and development melalui lembaga penelitian publik, dan memberikan insentif kepada private sector yang melakukan R&D, dan menyiapkan pengembangan infrastruktur.
Kedua, Singapura juga memberikan insentif bagi perusahaan yang berbasis knowledge-intensive services. Pemerintah secara spesifik menargetkan investasi dari perusahaan yang mampu memberikan transfer knowledge dan mendukung pertumbuhan klaster tersebut. Lembaga terkait berfokus untuk mencari investasi dengan kriteria tersebut dan pro-active melakukan promosi.
Ketiga, pemerintah Singapura juga melakukan investasi sangat besar untuk menyediakan core infrastructure dari klaster yang ingin dibangun. Seperti menyiapkan lembaga penelitian dan pengembangan dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait klaster yang akan dikembangkan. Dampaknya adalah fondasi tersebut mendukung dan menstimulasi berkembangnya klaster dengan bertambahnya partisipasi perusahaan swasta.
About Author
