Foreign Direct Investment Thailand
Investasi menjadi salah satu fokus pemerintahan Jokowi sejak tahun 2014-2019. Fokus ini agaknya akan berlanjut mengingat dari pidato visi nasionalnya Presiden menekankan bahwa birokrasi harus mempermudah perizinan terutama untuk investor agar lebih mudah masuk ke Indonesia. Investasi Indonesia yang saat ini mungkin bisa sedikit belajar dari Thailand. Investasi asing (FDI) yang masuk ke Thailand menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tidak lepas dari beberapa kebijakan negara yang sangat mendukung investor sehingga menjadi magnet tersendiri.
Tulisan ini akan menjelaskan tentang beberapa hal terkait investasi Thailand, mulai dari nilai investasi, negara investor, kebijakan negara, hingga sektor apa saja yang menjadi handalan investasi Thailand
FDI Greenfield by Project
Berdasarkan data dari United Nation Conferennce on Trade and Development (UCTAD) jumlah greenfield investment yang masuk ke Thailand dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Terhitung sejak tahun 2011 hingga tahun 2016 terdapat peningkatan nilai greenfied investment yang masuk ke negara gajah putih tersebut, barulah pada tahun 2017 terdapat penurunan, untuk nilai lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini
Nilai Greenfield FDI Projects Thailand
(Unit US$ juta)
Tahun | Nilai Investasi |
2011 | 4.245 |
2012 | 6.180 |
2013 | 6.790 |
2014 | 8.181 |
2015 | 8.333 |
2016 | 8.479 |
2017 | 5.283 |
Negara Investor Thailand
Thailand menjadi salah satu negara tujuan FDI terbesar di kawasan ASEAN. Hal ini tidak lepas dari beberapa kebijakan negara Thailand yang sangat menguntungkan Investor. Kebijakan-kebijakan yang menguntungkan ini didapatkan pasca reformasi peraturan di sektor bisnis. Beberapa kebijakan Thailand yang menguntungkan Investor adalah sebagai berikut:
- Insentif luar biasa untuk
investasi bidang pengembangan teknologi, baik dilakukan pihak asing maupun
warga negara; - Aturan tentang Eastern Economic Corridor (EEC) yang
memberikan beberapa keuntungan bagi Investor seperti subsidi pajak, hak untuk memiliki tanah dan
kemudahan dalam mengajukan visa; - Mempersingkat waktu untuk
memulai usaha yang sebelumnya adalah 27,5 hari dan sekarang menjadi 4,5 hari
saja; - Semua kebijakan pemerintah
cenderung kepada perdagangan bebas, sehingga tidak ada standar atau persyaratan
yang rumit dalam sektor manufaktur atau ekspor; - Biaya pekerja yang murah juga
menjadi salah satu daya tarik yang luar biasa bagi Investor; - Kondisi politik yang tidak
stabil di Thailand, tidak membuat investor takut karena Perlindungan terhadap
investor yang dijamin oleh Thailand. Terbukti index perlindungan investor
Thailand berada pada poin 6,7 lebih tinggi dari Amerika Serikat di poin 6,5 dan
Jerman dii poin 6,0.
Beberapa peraturan ini membuat banyak negara-negara investor tidak ragu untuk berinvestasi di Thailand. Selama 4 tahun terakhir, Jepang dan Singapura menjadi negara dengan jumlah investasi paling besar di Thailand. Sejak Tahun 2016 ada lebih dari 4.000 perusahaan Jepang yang beroperasi di Thailand, dan salah satu yang terbesar adalah Toyota. Di Tahun 2015 tercatat Investasi Jepang mencapai US$ 4,2 miliar.
Selain Jepang dan Singapura, Taiwan, Belanda dan Jerman juga menjadi investor besar sejak beberapa tahun terakhir.
Negara Investor | Persentase Investasi 2017 |
Jepang | 37.9% |
Singapura | 22.1% |
Taiwan | 8.8% |
Belanda | 7.4% |
Jerman | 4.2% |
Swiss | 3,9% |
Mauritius | 3,9% |
United Kingdom | 3,5% |
Sumber Bank of Thailand
Sektor investasi Thailand
Terdapat lima sektor yang menarik investasi paling besar di Thailand. Lima sektor tersebut adalah sektor manufaktur, Keuangan dan Asuransi, Real estate, perdagangan kendaraan bermotor dan spare parts nya, serta sektor Informasi dan komunikasi.
Pada tahun 2017 data dari Bank Of Thailand menunjukkan bahwa sektor manufaktur menyumbang 43,3% Investasi, Keuangan dan asuransi 26,4%, Real estate 8,5%, perdagangan kendaraan bermotor dan suku cadangnya 7,5% serta sektor informasi dan komunikasi menyumbang 3,2% dari total Investasi yang masuk ke Thailand.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan FDI Thailand berdasarkan Sektor
Keterangan : Tabel ini menampilkan aliran bersih data FDI untuk beberapa sektor. Angka positif mencerminkan bahwa volume transaksi yang terkait dengan peningkatan investasi selama periode tersebut (baik dalam bentuk modal ekuitas, investasi kembali pendapatan, atau pinjaman dari afiliasi) lebih tinggi daripada yang terkait dengan penurunan investasi (baik dalam bentuk investasi). divestasi, perusahaan investasi langsung di Thailand mengalami kerugian atau membayar dividen melebihi keuntungan periode berjalan atau pembayaran afiliasi atas pinjaman antar perusahaan mereka). Sebaliknya, angka negatif berarti peningkatan investasi selama periode tersebut lebih rendah daripada penurunan.