Bisakah Cloud Computing Membantu Small-Scale Manufaktur?

Revolusi industri 4.0 identik dengan gebrakan digitalisasi di industri skala besar, yang memiliki akses pendanaan besar, revenue yang cenderung stabil, serta model bisnis dan kualitas SDM yang sudah lebih mapan. Kondisi tersebut memungkinkan industri besar untuk beralih ke teknologi digital sebagai upaya mengefisiensikan proses bisnisnya. Lantas, apakah industri 4.0 ini tidak mungkin diterapkan di industri dengan skala operasi yang kecil-menengah? Teknologi cloud computing mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut melalui layanan-layanan yang memungkinkan siapa saja untuk mengaksesnya.

Pertama, 3d printing menjadi teknologi yang juga diunggulkan di era digital. Teknologi ini membuat proses percetakan menjadi lebih efisien tanpa harus membuat molding/cetakan terlebih dahulu. 3d printing memungkinkan hasil produk yang lebih murah dibandingkan dengan manufaktur tradisional, namun bagi beberapa perusahaan kecil mungkin akan kesulitan mengaplikasikan teknologi ini karena biaya investasi alatnya yang cukup mahal. High-end printers bisa bernilai ribuan bahkan jutaan dolar dan membutuhkan skill khusus dalam operasionalnya.

Beruntungnya, saat ini cloud-based services telah menyediakan 3d printing sebagai salah satu layanannya, Shapeways, Cubify, i Materialize dan Sculpteo contohnya. Small-scale manufaktur dapat menggunakan teknologi 3d printing tanpa harus berinvestasi pada alat tersebut. Perusahaan cukup mengirimkan desain produknya kepada server cloud, kemudian produk akan dicetakan oleh provider cloud tersebut. Perusahan dapat memaksimalkan sumber dayanya untuk hanya berfokus pada desain produknya, sehingga memungkinkan perusahaan memiliki banyak diversifikasi.   

Kedua, perusahaan cukup membayarkan sesuai dengan seberapa banyak manfaat yang diambil dari perusahaan dari cloud server. Melalui public cloud, perusahan tidak perlu berinvestasi pada infrastruktur data center jika ingin menggunakan cloud computing dalam perusahaannya. Vendor/Cloud provider akan bertanggung jawab pada pengembangan, pengelolaan, dan perawatan data center. Solusi dan sumber komputasi yang ditawarkan juga sangat beragam sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, small-scale manufaktur dikatakan cocok dengan jenis public cloud ini karena selain tidak membutuhkan biaya investasi yang besar, layanan ini juga memungkinkan perusahaan untuk mampu menggunakan teknologi cloud computing tanpa membutuhkan ahli IT karena pengelolaan infrastruktur sudah ditanggung vendor.

Terakhir, mulai dari manajemen sebagian infratruktur data hingga cukup dengan ready-to-use solution, perusahaan dapat mengkombinasikan layanan yang ditawarkan oleh cloud computing. Dengan IaaS (Infrastructure as a Service), perusahan dapat membayar sesuai dengan layanan yang digunakan seperti penyimpanan, jaringan, dan virtualisasi. Dengan PaaS (Platform as a Service), umumnya digunakan oleh developer untuk membangun software atau aplikasinya sendiri. Sedangkan dengan SaaS (Software as a Service), perusahaan cukup menggunakan software yang telah disediakan cloud server, seperti BigCommerce, Google Apps, Salesforce, Dropbox, Hubspot, dll.

Secara umum, manfaat dari cloud computing ini sendiri sangat beragam. Perusahaan dapat memanfaatkan berbagai data dari cloud untuk big data analytic dan business intelligence misalnya, sehingga membantu perusahaan dalam memantau kondisi pasar dan operasional lainnya. Mengembangakan berbagai aplikasi, hingga 3d printing seperti yang disinggung sebelumnya. Oleh karena itu, dengan manfaat dan beragam layanan yang ditawarkan, tidak menutup kemungkinan bahwa small-scale manufaktur juga dapat memanfaatkan teknologi ini yang disesuaikan dengan resources dan kebutuhannya.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *