Digital talents: Mesin penggerak transformasi digital

Industri digital merupakan sektor penting saat ini dan bagian penting masa depan pembangunan Indonesia. Saat ini industri digital sedang bertumbuh secara cepat terutama disebabkan oleh pandemi Covid-19. Besarnya industri ini terlihat dari munculnya unicorn-unicorn di Indonesia. Dari data Google (2020), diketahui bahwa leading sector digital economy yaitu e-commerce, transportasi & food, online travel, online media, dan financial services. Pada tahun 2020, sektor healthtech dan edutech mengalami akselerasi karena kebutuhan yang sangat besar.

Transformasi digital mengubah mekanisme kerja   

Pada tahun 2020, penetrasi internet semakin masif di Indonesia, terdapat sekitar 40 juta pengguna internet baru. Tingginya pengguna internet baru merupakan konsumen bagi produk teknologi, akan tetapi belum menyentuh aspek produksi. Oleh karena itu dibutuhkan jumlah digital talent di Indonesia yang mampu mengembangkan inovasi teknologi di berbagai sektor.

PwC (2020) dalam report Workforce of the future: the competing forces shaping 2030 menjelaskan terdapat tiga level automasi yang sangat dipengaruhi transformasi digital. Pertama yaitu assisted intelligence, automasi terjadi di sektor atau pekerjaan repetitive, terstandarisasi, dan memakan banyak waktu, dan menyediakan assisted intelligence. Untuk mencapai hal ini dibutuhkan STEM skills untuk membangun ekosistem baru. Dalam tahap ini, sudah muncul perusahaan-perusahaan manufaktur Indonesia yang mulai masuk dalam fase ini, misalnya sektor tekstil, makanan dan minuman, dan lainnya.

Kedua, augmented intelligence, pada tahap ini terjadi perubahan mendasar dalam hal penyelesaian pekerjaan. Perubahan terjadi terkait kolaborasi mesin dan manusia dalam hal pengambilan keputusan, bukan saja dalam hal melakukan pekerjaan fisik. Skill manusia yang dibutuhkan dalam hal ini selain skill teknologi, tetapi juga emotional intelligence, kreativitas, kemampuan persuasi, dan memiliki ide-ide inovatif. Level ketiga yaitu autonomous intelligence, pada tahap ini masih menjadi pertanyaan ketiga teknologi seperti artificial intelligence melakukan mayoritas pekerjaan dan mengambil keputusan penting berdasarkan data yang dikumpulkan.

Urgensi Digital Talents

Kebutuhan akan digital talent semakin tinggi bukan hanya untuk bekerja di perusahaan teknologi yang ada saat ini di Indonesia, tetapi juga masuk ke sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pertanian, peternakan, dan lainnya agar terjadi transformasi digital. Oleh karena itu, skill yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan penggunaan teknologi, tetapi juga emotional intelligence dan problem solving.

Sumber: DIolah dari PwC, 2020

Grafik diatas menunjukkan beberapa skill yang dipandang sangat penting di masa depan dan harus dimiliki oleh digital talents. Skill-skill tersebut meliputi kemampuan beradaptasi, problem solving, dan collaboration skill yang mampu dipelajari melalui praktik, bukan hanya teori. Skill STEM bukan menjadi hal utama, tetapi tetap sangat penting sebagai dasar pengetahuan.

Digital skills di Indonesia perlu untuk memiliki skill-skill diatas disamping keahlian di bidang atau sektor industrinya. Hal ini karena kemampuan teknologi terkait dengan operasional, dibutuhkan keahlian di bidang tertentu agar dapat mengembangkan inovasi digital dan teknologi tinggi di bidangnya. Misalnya bagaimana menyelesaikan masalah pendidikan dengan edutech, dibutuhkan pemahaman tentang kurikulum di mata pelajaran tertentu dan indicator evaluasi capaian siswa yang menopang teknologi digital yang akan dikembangkan.

Semakin cepatnya digitalisasi terjadi di Indonesia, maka semakin penting untuk mempercepat pertumbuhan digital talent. Hal ini karena melalui digital talent yang menguasi pengembangan teknologi, kreatif dan inovatif serta memiliki entrepreneur skill lah transformasi digital di Indonesia dapat terwujud.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *