Industri di berbagai bidang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru bekerja dari rumah, mengurangi durasi kerja, serta interaksi fisik akibat Covid-19. Sekitar 77% pimpinan berbagai perusahaan di dunia pun meyakini pandemi ini menuntut mereka untuk melakukan transformasi digital lebih cepat di perusahaan mereka (Fortune Survey, May 2020). Kondisi ini pun terjadi di Indonesia, revolusi industri dengan teknologi digital tak dapat dihindari. Berikut adalah berbagai hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan apabila akan melakukan transformasi digital.
Terdapat beberapa dimensi dalam operasional perusahaan yang harus ditransformasi dengan teknologi digital (World Economic Forum, 2020). Perubahan bukan hanya pada aspek teknologi, tetapi bagaimana nilai, budaya kerja, dan aspek teknis lainnya pun perlu melakukan adaptasi.
Aspek utama yang harus berubah adalah value perusahaan yang harus lebih dinamis. Perusahaan yang konvensional akan berfokus hanya pada value perusahaan yang linier dan teratur. Transformasi digital bukan hanya berkaitan dengan penggunaan teknologi, tetapi sudut pandang dan mekanisme kerja. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengembangkan new value creation sesuai konteks yang dinamis melalui kolaborasi ekosistem digital. Salah satu perusahaan yang cukup terbuka terhadap ekosistem digital yaitu Pfizer, sebuah perusahaan farmasi yang mengarah pada bioteknologi. Transformasi digital menjadi ruang bagi mereka untuk lebih terbuka pada kolaborasi laboratorium dan research and development.
Selanjutnya, model bisnis perusahaan juga dapat berubah seiring transformasi digital. Aspek yang paling signifikan yaitu adanya akselerasi digitalisasi perusahaan, sehingga model bisnis mengarah kepada penggunaan jaringan digital dan online marketplace. Penggunaan teknologi digital seperti cloud dan machine learning menjadi sebuah kebutuhan. Perubahan model bisnis ini berubah dari penggunaan teknologi digital hanya untuk pemasaran produk, berubah mengarah pada data-led services dan menjadi bagian dari ekosistem digital.
Perubahan model bisnis pun mengarah pada perubahan model operasional perusahaan. Sebelumnya perusahaan konvensional bersifat hirarkis dan tertutup. Transformasi digital menuntut perusahaan untuk bergerak lebih agile dan memanfaatkan platform digital yang dapat diakses secara transparan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Serta pemanfaatan artificial intelligent untuk mempercepat operasional perusahaan.
Penggunaan teknologi digital juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan perusahaan. Misalnya sebelumnya perusahaan harus melakukan analisis data secara manual. Namun dengan menggunakan big data analytics, predictive analytics, machine learning, dan deep learning maka perusahaan dapat mengumpulkan informasi secara real time dan menyeluruh secara efisien.
Dimensi selanjutnya adalah data-driven investment decisions. Transformasi digital dalam investasi perusahaan berupa penggunaan data big data analytics untuk mengukur risiko sebuah investasi dan melakukan forecasting revenue streams. Sehingga perusahaan dapat membuat perencanaan untuk area-area potensial untuk investasi.
Aspek terakhir yang tidak kalah penting adalah digital talent. Berbagai perubahan bisnis model, operasional perusahaan, digitalisasi lain di perusahaan tidak akan bisa berjalan apabila tidak ada talent yang bagus. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan rapid upskilling untuk memastikan talent yang ada saat ini mampu mengoperasionalkan teknologi digital.