Berkenalan Dengan Crédit Agricole Koperasi Simpan Pinjam Terbesar di Dunia

Koperasi secara historis telah memiliki sejarah panjang di Indonesia karena sudah diamanatkan secara tidak langsung di dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI 1945) melalui prinsip keselarasan demokrasi ekonomi dan demokrasi politik di dalam sistem ekonomi Indonesia. Hubungan antara Indonesia dan koperasi kemudian sejalan dengan sebagaimana data BPS pada tahun 2020 terdapat 127.124 koperasi di Indonesia, angka tersebut sendiri tergolong angka yang besar karena Indonesia menyumbang 4,8% dari total koperasi yang ada di dunia. Namun, yang menjadi pertanyaan dengan jumlah lebih dari ratusan ribu koperasi, tidak ada koperasi di Indonesia yang masuk 300 besar koperasi di dunia. Menurut The Guardian justru peringkat 1-10 diisi nama – nama negara seperti Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Korea Selatan hingga Jepang dengan bidang – bidang seperti simpan pinjam, konsumsi, dan pertanian.

Sangat menarik kemudian dari data tersebut untuk mengenal dan belajar best practices tentang koperasi dari Crédit Agricole yang merupakan salah satu institusi perbankan dari Prancis yang dijalankan dengan sistem koperasi yang kemudian menjadi koperasi terbesar di dunia berdasarkan pemasukannya menurut The Guardian. Crédit Agricole adalah sebuah koperasi simpan pinjam yang didirikan pada tahun 1885 oleh Louis Milcent dan Alfred Bouvet. Crédit Agricole yang pada awal berdiri bernama Societe de Kredit Agricole L’arrodissement de Poligny kemudian fokus untuk memberikan bantuan kepada petani yang kesulitan dalam mendapatkan pinjaman.

Pada awal operasi Crédit Agricole memiliki sistem operasi yang sederhana sebagai koperasi simpan pinjam dengan menggunakan dana iuran dari anggota sebagai sumber pendanaan. Perkembangan pesat dari Crédit Agricole diawali pada tahun 1894 Pemerintah Prancis memerintahkan Bank Prancis pendanaan sekitar 40 juta francs untuk penyaluran pendanaan kepada petani melalui serikat tani. Baru pada tahun 1920, Crédit Agricole kemudian memberlakukan kebijakan penyaluran kredit tanpa melalui serikat kerja atau yang terdaftar di dalam serikat kerja. Hal inilah yang menjadikan Crédit Agricole mampu meluaskan cakupan pemberian simpan pinjam hingga sekarang bisa mengembangkan area bisnis yang sangat beragam dan memiliki 10,5 juta anggota dengan 51 juta retail menerima manfaat dari pemberian simpan pinjam.

Hari ini Crédit Agricole memiliki dua fokus utama di mana pertama adalah pembiayaan inklusif dengan metode pembiayaan langsung melalui kontribusi modal yang berasal dari investasi anggota dan mitra, selanjutnya adalah melalui metode pembangunan ekosistem pengusaha kecil bersama dengan anggota serta mitra. Kedua adalah “pembiayaan hijau” atau Crédit Agricole kemudian hanya fokus memberikan pinjaman kepada unit usaha yang ramah lingkungan dan taat terhadap indikator ESG (Environment, Social, and Government).

Meskipun sudah mempunyai jutaan anggota dan total dana investasi hingga miliar euro. Secara konsep dasar dari Crédit Agricole digolongkan sebagai koperasi dengan aliran commonwealth di mana Crédit Agricole memiliki hubungan bersifat kemitraan dengan pemerintah. Selain itu pada prinsip commonwealth, Crédit Agricole juga berperan memegang peranan pada struktur ekonomi dibuktikan dengan fokus hanya memberikan kredit pada sektor ramah lingkungan yang taat indikator ESG dan juga unit usaha kecil menengah.

Crédit Agricole adalah contoh menarik tentang bagaimana koperasi bisa beradaptasi dan bersaing dengan korporasi modern lain bahkan tidak hanya berperan sebagai motor inovasi sosial saja melainkan juga bisa menjadi penggerak roda ekonomi dan kesejahteraan.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *