Pandemi COVID-19 melanda dunia. Pembatasan sosial terjadi di seluruh dunia sebagai perlawanan terhadap COVID-19 yang menyebar melalui manusia. Akibatnya, aktivitas ekonomi maupun sosial berkurang drastis. Bahkan COVID-19 diprediksi menjatuhkan perekonomian global dalam resesi terburuk sejak perang dunia kedua (World Bank, 2020).
Pihak yang bertahan dari resesi adalah pihak yang melakukan transformasi digital. Transformasi digital merupakan transformasi dari proses manual dan non-digital ke digital (Gomez, 2020). “Tingkat automasi dan digitalisasi memiliki keunggulan besar di masa krisis ini. Salah satu pabrik kami yang menerapkan automasi 80% hanya mengalami kerugian dalam skala kecil,” ucap Gunter Beitinger, Vice President of Manufacturing Siemens (WEF, 2020).
Menariknya, 97% responden dari Australia, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris dan Amerika dalam survei Twilio (2020) setuju COVID-19 mempercepat transformasi digital di perusahaannya. Bagi Indonesia, adopsi teknologi baru memacu tambahan 0,55% pertumbuhan produk domestik bruto hingga tahun 2040 (ADB dan Kemenkeu, 2020). Dapat disimpulkan bahwa kunci kebangkitan dari pandemi COVID-19 adalah transformasi digital.
About Author
