Loading...
Fri. Mar 29th, 2024

Lesson Learned Bagaimana India Merespon Covid-19

Data terbaru tentang ekonomi India menunjukkan gambaran yang kurang menyenangkan. Pertumbuhan ekonomi berada pada titik terendah dalam enam tahun, sementara inflasi berada pada titik tertinggi dalam lima tahun. Ada alasan bagus untuk percaya bahwa akan ada pemulihan pertumbuhan ringan dalam beberapa bulan mendatang sementara inflasi bergerak kembali mendekati target yang ditetapkan. Namun, tanda-tanda tekanan ekonomi tidak dapat dipungkiri, apalagi dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini.

India bukan lagi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia. Ada delapan negara  yang tumbuh lebih cepat daripada India pada saat ini, termasuk Cina, Kamboja, Indonesia, Myanmar, Filipina, Vietnam, Bangladesh, dan Nepal. Keadaan ini membuat Pemerintah India mau tidak mau harus tetap membuat perdagangannya berjalan di era pandemi.

Untuk mempertahankan jalur pasokan di pelabuhan-pelabuhan India, pada tanggal 29 Maret 2020 Kementerian Pelayaran memerintahkan untuk tidak mengenakan biaya penahanan kontainer pada pengiriman impor dan ekspor selama periode dari 22 Maret 2020 hingga 14 April 2020. Kementerian Pelayaran memberikan keringanan moneter dengan memberikan pembebasan / remisi biaya pada tanggal 21 April 2020. Kementerian telah mengizinkan untuk menunda pembayaran sewa tahunan yang dapat diterima untuk bulan April, Mei dan Juni, selain itu semua sanksi berkaitan dengan container atau kapal yang overstay karena belum mendapat izin dari negara tujuan juga ditiadakan.

Kementerian Pelayaran menyadari bahwa ada kemungkinan pelonggaran ini akan disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu pengawasan yang ketat dilakukan selama masa pelonggaran ini.

Namun, relaksasi di pelabuhan utama saja tidak dapat memenuhi harapan industri kecuali jika menghubungkan infrastruktur juga mendukungnya. Kurangnya kejelasan tentang kargo antar negara dan antar sebagian besar telah berdampak pada layanan hilir, menciptakan lebih banyak kemacetan di pelabuhan di tengah ketidakpastian mengenai layanan kargo. Sementara Departemen Dalam Negeri telah mengeluarkan pedoman mengenai kargo dan pergerakan barang, kurangnya respons dan reaksi dari Pemerintah Negara Bagian telah menciptakan suasana ketidakpastian mengenai izin dan persetujuan yang mungkin diperlukan untuk transportasi tersebut. Oleh karena itu, meskipun dibebaskan dari penguncian, pelabuhan menghadapi blokade dan kemacetan karena beberapa tinjauan ke depan dan perencanaan yang buruk.

Pelajaran yang dapat diambil dari respon perdagangan India dalam menghadapi Covid-19 adalah pertama, pemerintah harus berperan sangat aktif dalam meringankan beban pelaku usaha yang terdampak selama masa pandemi. Kedua, harus ada sinergisitas antara lembaga dalam mengambil kebijakan agar kebijakan yang diambil tidak saling tumpeng tindih atau bahkan bertentangan satu sama lain.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PANCARONA

Ruangnya para UMKM

Firman Setyaji
Pemilik Usaha Kerajinan Eceng Gondok dari Ambarawa
Nawati
Pemilik Usaha Bank Sampah Dansen Sejahtera di Pontianak

Berlangganan Newsletter Kami !

Dapatkan Artikel Penting dan Wawasan:.

Loading