Penting bagi Indonesia untuk mengetahui struktur impor secara mendetail berdasarkan jenis produknya. Dalam menelaah struktur impor tersebut, produk diklasifikasikan berdasarkan produk impor bahan mentah, impor barang setengah jadi, impor barang modal dan impor barang konsumsi.
10 Negara Partner Impor Barang Mentah terbesar Indonesia, 2018
Sumber: WITS, 2020 diolah
Grafik diatas menunjukan 10 partner impor terbesar barang mentah Indonesia di tahun 2018. Data dari WITS (2020) menunjukan bahwa partner impor bahan mentah terbesar Indonesia berasal dari Australia, diikuti oleh Amerika, Arab Saudi, Nigeria, Tiongkok, Malaysia, India, Canada, Angola dan Brazil. Menarik jika diperhatikan bahwa impor barang mentah dari Nigeria lebih besar daripada Tiongkok. Impor barang mentah dari Australia di tahun 2018 mencapai US$ 3,5 Miliar, sedangkan dari Amerika mencapai US$ 3,1 Miliar dan dari Arab Saudi mencapai $2,74 miliar.
10 Negara Partner Impor Barang Setengah Jadi Terbesar Indonesia, 2018
Sumber: WITS, 2020 diolah
Dari impor barang setengah jadi, partner impor terbesar Indonesia di tahun 2018 adalah Tiongkok dengan nilai impor mencapai US$ 14 Miliar, hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan nilai impor dari Jepang (US$ 5,2 Miliar), bahkan tiga kali lipat lebih besar dari Singapura (US$ 4,81 Miliar) dan Thailand (US$ 4,48 Miliar). Menarik jika diperhatikan bahwa Indonesia cukup banyak mengimpor barang setengah jadi dari Singapura, mengingat Singapura tidak memiliki kekayaan alam sebesar Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa Singapura berhasil mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi yang kemudian siap untuk diekspor ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jika Indonesia berhasil menarik para perusahaan yang memproduksi barang setengah jadi dari Singapura, maka nilai impor barang setengah jadi Indonesia tentu dapat berkurang secara signifikan.