Mengapa Indonesia Harus Menarik Talenta Global?
Fenomena VUCA world atau singkatan dari volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity
menjadi factor cepatnya perkembangan ekonomi global. Perubahan dan perkembangan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, pemerintah, dan industry berubah kearah yang sulit diprediksi. Ketidakpastian dan kompleksitas masalah menuntut industri untuk lebih kreatif mengembangkan berbagai solusi produk dan teknologi.
Apabila Indonesia ingin menjadi negara maju dengan melihat semakin kompleksnya masalah karena fenomena VUCA, maka salah satu indikatornya adalah seberapa kompetitif Indonesia dalam melakukan inovasi dan produktivitas kegiatan ekonomi. Dalam Global Competitiveness Index, sebuah laporan yang mengukur tingkat kompetisi sebuah negara di seluruh dunia, peringkat Indonesia menurun pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, Indonesia berada pada peringkat 50 dibandingkan 141 negara, padahal pada tahun 2018 Indonesia ada di peringkat 45. Angka tersebut menunjukkan adanya penurunan dalam tingkat kompetitif Indonesia.
Tantangan Sumber Daya Manusia Indonesia
Global competitiveness index diukur dari berbagai aspek, seperti aspek kelembagaan dan lingkungan ekonomi, kondisi dan kebijakan pasar, dan ekosistem inovasi. Berbagai hal tersebut juga ditopang oleh sumber daya manusia, aspek ini terkait seberapa baik kualitas kesehatan sumber daya manusia sehingga tidak terhambat dalam bekerja. Serta seberapa baik skill yang dimiliki oleh sumber daya manusia di suatu negara yang mendukung berbagai kegiatan ekonomi dan kapasitas inovasinya.
Pada laporan Global competitiveness index, terlihat bahwa kekuatan terbesar yang dimiliki oleh Indonesia adalah jumlah pasar yang besar dan stabilitas makroekonomi. Sedangkan yang masih rendah adalah akses untuk adaptasi teknologi dan kemampuan untuk inovasi masih rendah, bahkan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa talenta di Indonesia masih belum mampu mendukung pengembangan kegiatan ekonomi domestik secara maksimal karena kapasitas yang masih rendah. Apabila dibandingkan dengan negara lain, Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Pada infografis di atas, terlihat bahwa sumber daya manusia Indonesia masih cukup rendah. Seperti dalam aspek Skill, Indonesia berada pada peringkat 65 dari 141 negara. Lalu pada aspek labour market lebih rendah lagi yaitu peringkat 85 dan innovation capability peringkat 74.
Pentingnya Talenta Global Mendukung Produktivitas dan Inovasi Sebuah Negara
Perusahaan multi nasional membutuhkan kecepatan inovasi dan produktivitas dibandingkan sebelumnya. Kondisi tersebut karena semakin cepatnya perkembangan ekonomi dengan tantangan kritis yang semakin kompleks. Dibutuhkan talenta talenta terbaik untuk mendukung proses pengembangan yang cepat. Maka talenta global menjadi salah satu solusi dari permintaan talenta dengan keahlian tinggi, terutama di sektor teknologi atau sektor-sektor yang belum banyak tersedia pendidikannya di sebuah negara.
Manajemen talenta global saat ini bukan hanya focus dari bagian human resource development (HRD) perusahaan, tetapi menjadi perhatian dari CEO dan top eksekutif. Hal ini terlihat dari data The Boston Consulting Group, terdapat perusahaan multi nasional yang menningkatkan jumlah staf level eksekutif dari talenta global ke negara-negara emerging economies seperti Brazil, India, China, dan Rusia.
Strategi menarik talenta-talenta global juga dapat dilakukan untuk mendorong inovasi, transfer teknologi, dan peningkatan produktivitas industri di Indonesia. Seperti menarik diaspora Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk kembali atau bahkan menarik entrepreneur global untuk dating dan membangun industri di Indonesia. Dunia saat ini telah terhubung, persaingan tidak lagi dibatasi oleh negara dan wilayah. Terutama dengan berkembangnya pasar yang semakin terhubung dengan transportasi dan perdagangan global.
Terdapat beberapa
manfaat mengapa bahkan negara-negara maju masih berusaha menarik talenta-talenta terbaik di berbagai sektor untuk bekerja di negaranya. Manfaat pertama yaitu meningkatkan “diversity” dari tim yang akan menambah berbagai alternative pandangan dan inovasi. Kedua, high skill talent dari negara lain akan memberikan pendekatan berbeda dalam menyelesaikan masalah dan mengembangkan produk. Ketiga, kemampuan bahasa dan pengetahuan terkait kondisi pasar negara lain dapat membantu mengembangkan potensi pasar baru. Keempat, terutama apabila perusahaan tersebut berupaya untuk melakukan ekspor maka adanya pengetahuan lokal sangat membantu.