COVID-19 Membuka Peluang Ekspor Produk Herbal Indonesia

COVID-19 mengubah gaya hidup masyarakat terutama dalam hal pola hidup sehat. Dalam rangka menghindari tertular COVID-19, masyarakat berupaya meningkatkan imun tubuh. Perubahan ini terjadi bukan hanya di Indonesia, akan tetapi terjadi di hampir seluruh dunia. Akibatnya, walaupun terdapat sektor-sektor ekonomi yang mengalami kemunduran akibat COVID-19, terdapat sektor produk-produk Kesehatan tradisional yang mengami peningkatan peminat.

Peluang Ekspor

Reuters (2020) mencatat akibat COVID-19 permintaan akan produk herbal di Amerika Serikat dan Eropa mengalami peningkatan. Berdasarkan OECD, sekitar 20% populasi Eropa dan 16% Amerika Serikat terutama lansia mengonsumsi produk herbal. Beberapa herbal yang dikonsumsi seperti obat-obatan china, Ayurveda, dan herbal dengan ramuan rempah.

Faktor lain yang membuat orang tertarik untuk menggunakan pengobatan herbal adalah penggunaan obat tradisional ini oleh tenaga Kesehatan di China untuk membantu peningkatan imun tubuh pasien COVID-19. Obat tradisional atau herbal juga digunakan selama pandemic di rumah sakit di China. Salah satu herbal yang mengalami peningkatan drastic hingga 50% adalah Calendula yang mayoritas diproduksi India (factmr.com, 2020).   

Fact.MR, salah satu perusahaan market intelligence memprediksi peningkatan permintaan produk herbal untuk tujuan Kesehatan akan mencapai 4,7 kali lipat, terutama produk yang organic. Produk-produk yang banyak dicari seperti produk olahan teh dan suplemen kesehatan. Menurut data dari Fact.MR, emerging economies merupakan pasar utama untuk produk herbal ini, seperti Amerika latin, Oceania, dan South Asia.

Salah satu perusahaan domestik Indonesia telah mulai melirik pasar ekspor dan meningkatkan skala ekspor karena COVID-19 membuka pasar baru. Sidomuncul mencatat bahwa ekspor tahun 2020 sudah memperlihatkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 2-2,5% tahun 2019 menjadi 5% tahun 2020. Serta adanya rencana melakukan ekspansi pasar ke Timur Tengah karena adanya permintaan setelah COVID-19.

Apa yang perlu disiapkan?

Memastikan upaya peningkatan ekspor perlu didukung dengan kebijakan yang positif terhadap langkah tersebut. Perlu dipastikan bahwa produk herbal dari Indonesia mampu menyesuaikan dengan standar yang ada di negara tujuan. Oleh karena itu, perlu ada fasilitasi untuk mencapai tahap tersebut.

Selanjutnya pihak industri perlu mengembangkan kolaborasi dengan universitas dan lembaga penelitian untuk memastikan kualitas produk ekspor. Serta mengembangkan inovasi produk dan teknologi sehingga memaksimalkan manfaat dari produk. Dibutuhkan pula kajian lebih lanjut terkait manfaat produk sehingga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk tersebut.

Partner Kami